Kiat Jadi Guru Inovatif

Oleh : Liezna Nasaru

Siang tadi pukul 15 lewat 17 menit wita, Pak Brian yang biasanya bertugas membuat design flyer telah mengirimkan flyer untuk kegiatan nanti malam di grup WA kelas belajar menulis asuhan Omjay dkk. Flyer yang berlatar kuning ini menampakkan seorang laki-laki nan gagah dengan selempang biru di bahunya yang bertuliskan D.I. Yogyakarta 2018. Sebagai orang yang pernah berada dari bagian keluarga Rumah Belajar, saya sudah pasti kenal dengan bapak ini dari selempang yang dipakainya. Iya, narasumber malam ini adalah Bapak Sigit Purnomo, S.Pd, M.Pd merupakan seorang Duta Rumah Belajar tahun 2018 dengan tema "Menjadi Guru Inovatif". Didampingi moderator andal kelas menulis yaitu Mr. Bams atau yang dikenal dengan Ayah Salwa. 


Malam ini Rabu 03 Maret 2021, merupakan malam ke 18 untuk saya di kelas belajar menulis. Melihat sosok yang ada di flyer, saya merasa sangat penasaran. Meskipun saya sudah tahu pasti siapaun yang tergabung dalam barisan Duta Rumah Belajar adalah orang-orang yang tidak perlu diragukan kemampuannya dalam bidang IT. Pak Sigit dilahirkan 44 tahun yang lalu, menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta tahun 1995 - 2002 pada Fakultas MIPA Jurusan Pendidikan Fisika. Kemudian melanjutkan Pendidikan S2 di Universitas yang sama pada jurusan Teknologi Pembelajaran tahun 2003 -2006. Saat ini Pak Sigit bertugas di SMPN 1 Wonosari Kabupaten Gudung Kidul sebagai guru Mata Pelajaran IPA. Pak Sigit mulai mendulang prestasi sejak beliau bertugas di SMPN 1 Wonosari. Untuk mengenal lebih dekat Pak Sigit dengan prestasi yang tidak akan habis dibahas dalam sehari, mari berkunjung ke blog beliau di link https://ciget.info/2012/01/12/contact-us/


Pak Sigit memulai pemaparannya dengan memberikan sebuah ilistrasi gambar Doraemon. Awalnya saya sempat bingung apa maksud dari gambar ini 😏. Namun 2 menit kemudian, Pak Sigit menjelaskan maksud dari gambar ini. Pak Sigit mengungkapkan akan sharing bagaimana bisa menjadi seorang yang inovatif, seperti halnya Doraemon, tokoh kartun yang memiliki segala macam alat yang mampu memecahkan setiap permasalahan yang dihadapi Nobita, sahabatnya. Setiap permasalahan yang ada, akan menjadi triger, pemicu untuk bisa memecahkan suatu masalah dengan melakukan inovasi

Inovasi butuh Ilmu

Nah, terinspirasi dari film Doraemon ini, Pak Sigit meyakini bahwa setiap orang bisa melakukan inovasi sesuai dengan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk dapat mrnciptakan sebuah inovasi maka ilmu dasar yang bisa digunakan adalah ilmu yang diperoleh dari saat kecil sampai dewasa. Dari setiap masalah yang muncul memungkinkan setiap orang untuk belajar menghadapainya.
Permasalahan yang ada bisa diatasi jika saja setiap orang memiliki ilmunya, sebaliknya jika ilmu tidak memungkinkan maka permasalahan yang ada akan lebih susah untuk dicari solusinya. Untuk itu, ilmu snagat penting bagi seseorang untuk bisa melakukan inovasi. 

Kunci Menjadi Inovator

Menurut Pak Sigit kunci yang pertama untuk menjadi seorang inovator adalah "Belajar..belajar..dan belajar". Belajar bisa didapat dari mana saja. Seperti :
  1. Belajar bisa didapatkan dari semua orang yang ada di dunia, dari Ayah Bunda yang menanamkan pendidikan sejak kecil, pengalaman berharga pasti akan didapatkan dari orang tua.
  2. Belajar dari Teman, Masyarakat dan Lingkungan Sekitar akan mengajarkan bagaimana bisa berbagi dan berkolaborasi dengan saling menghargai semua karya cipta. Dari sini akan memunculkan ilmu dan problem solving pada diri individu yang belajar.
  3. Saat sudah mulai sekolah mendapatkan banyak ilmu dari Guru, Dosen dan juga teman atau sahabat-sahabat yang ada di sekeliling kita. Mereka menjadi tempat menggali ilmu, tempat untuk berdebat dan berdiskusi dengan berbagai permasalahan, tempat mencurahkan isi hati dan ilmu dalam menghadapi persoalan dalam ruang kelas, maupun di ruang sosial kemasyarakatan.
  4. Dunia Kerja dan Lingkungan Kerja, disini akan memunculkan inovasi baru dari permasalahan yang ada. Contoh lingkungan kerja guru, saat bekerja dituntut untuk menyelesaikan berbagai masalah pekerjaaan, sebagai guru, inovasi yang bisa kita munculkan ada di sekitar kita. Ada stakeholder pendidikan, ada peraturan pemerintah, ada lomba, ada peningkatan kepribadian, ada kompetensi-kompetensi yang bisa menjadi ladang inovasi bagi guru.  
Jadi dari masalah yang kita hadapi dari dunia kerja, bisa dijadikan tempat untuk melakukan inovasi dalam mengatasi permsalahan yang ada dan mencarikan solusi yang baik atau untuk meringankan beban kerja atau bisa juga untuk memunculkan ide baru sehingga beban kerja menjadi lebih ringan, lebih bermanfaat dan juga hasilnya bisa dirasakan oleh banyak orang. Jika perasaan ini sudah ada dalam diri, maka itu sudah bisa dikatakan sebagai "Guru Inovator".   


Kunci yang kedua untuk menjadi seorang inovator adalah "Kolabolasi". Kolaborasi sangat penting untuk mempercepat suatu proses inovasi. Dengan berkolaborasi bersama rekan sejawat atau guru-guru inovator lainnya, apalagi dalam kumpulan teman-teman penulis sebuah karya akan lebih cepat selesai daripada diselesaikan sendiri. Dengan berkolaborasi akan saling mengingatkan, saling membantu dikala ada masalah, saling berbagi ide pemecahan masalah, saling menguatkan dikala susah dan tentunya saling mengisnpirasi untuk berinovasi.

Kunci ketiga untuk menjadi seorang inovator adalah "Berbagi".  Setelah belajar, berkolaborasi, maka selanjutnya adalah berbagi. Dengan bisa berbagi ilmu pengetahuan, hasil inovasi yang sudah kita lakukan akan bisa lebih brermanfaat bagi orang lain. Artinya, dengan berbagi kepada orang lain, bisa memunculkan produk-produk baru, karena dengan berbagi pengetahuan yang kita miliki, kita akan mendapatkan masukan dari orang lain yang bisa memperbaiki kualitas dari hasil inovasi yang kita lakukan. Terkadang juga mendapatkan kritikan yang tentunya ini akan memunculkan sebuah masalah baru yang bisa dipikirkan untuk mrnjadi sebuah inovasi baru nantinya.

Kunci keempat adalah "Menginspirasi". Menginspirasi merupakan tahapan tertinggi dalam menjadi seorang inovator. Setelah belajar, berkolaborasi, berbagi maka menginspirasi adalah satu kata multi makna. Jika tataran sudah berada pada "menginspirasi" maka itu artinya adalah sudah mendapatkan surga di dunia.

Pak Sigit mengungkapkan bahwa pada dasarnya semua orang adalah inovator. Untuk bisa diakui oleh orang lain, maka harus berbagi inovasi dengan orang lain. Mulailah dari inovasi yang sederhana sampai ke yang kompleks, dari yang hanya bermanfaat untuk diri sendiri biarkan inovasi itu bisa dimanfaatkan oleh orang lain. Menebarkan manfaat dari kegiatan yang diikuti pada lingkungan kerja dan juga kepada siswa. 

Mengakhiri pemaparan malam ini, Pak Sigit menyampaikan satu pesan penting :

"Barang siapa yang harinya sekarang lebih baik dari hari kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung. Barang siapa yang harinya sama dengan hari kemarin maka dia adalah orang yang merugi. barang siapa yang harinya lebih buruk dari hari kemarin, maka dia adalah orang yang celaka. Dan sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain".

Kalimat pertama Barang siapa yang harinya lebih baik dari hari kemarin, maka dia adalah orang beruntung, dan inilah yang disebut "inovasi". Dengan kata kunci lebih baik dari waktu sebelumnya. Kalimat berikutnya Sebaik-baik manusia adala yang bermanfaat bagi orang lain, inilah yang disebut "inspirasi". 

Sosok yang inovasi dan inspirasi, maka dia senantiasa berfikir dapat bermanfaat bagi orang lain. Dimana inspirasi dan inovasi memiliki hubungan., dengan kata lain setiap inovasi yang dilakukan akan bermanfaat bagi orang lain. Menjadi Guru Inspirasi harus melakukan inovasi agar ada keterbaruan.Dari Inovasi dan Inspirasi ini munculah obsesi (mimpi besar). Kumpulan mimpi besar belum tentu ada hari ini bisa diwujudkan mungkin disaat yang akan datang. (Suhendra, M.Ed. Ph.D(UPI)).

"Khoirunnas Anfauhum Linnas"

    
Sekian dan Terima Kasih.
Salam Literasi.

Related

newsticker 2517485512677805807

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Me !

Blogger news

Trending

item