Jadilah Guru yang Hobi Baca - Tulis !

Oleh : Liezna Nasaru

Malam ini, Senin 01 Maret 2021 adalah malam ke 17 buat saya di kelas belajar menulis gelombang 17. Ada banyak yang harus saya selesaikan pada malam ini. Disamping harus mendampingi si Bungsu belajar yang sudah mulai aktif kembali sekolah, saya juga harus menyelesaikan koreksi tugas-tugas siswa yang ada di classroom, sehingga untuk menyelesaikan resume malam ini terasa sangat berat. Kelas menulis malam ini mengangkat tema "Menjadi Guru Yang Senang Membaca dan Menulis" dengan menghadirkan narasumber Ibu Emi Sudarwati. Dan yang bertugas sebagai moderator malam ini adalah Bu Aam Nurhasahah, moderator andalan kelas menulis.


Ibu Emi Sudarwati atau yang lebih akrab disapa dengan Bunda Emi adalah penggiat literasi yang memiliki segudang berprestasi. Berbagai perlombaan diikuti oleh Bunda Emi dan berhasil menyabet juara pertama. Pernah menjuarai INOBEL tingkat Nasional pada tahun 2016 dalam katagori SORAK (Seni, Olahraga, Agama dan Muatan Lokal, dan Bimbingan Konseling). Sampai dengan saat ini Bunda Emi sudah berhasil menelurkan 519 Buku. Waw Sungguh angka yang fantastis. Luar biasa. 👏

Bunda Emi menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Bahasa Daerah pada tahun 1998 pada IKIP Negeri Surabaya, saat ini bertugas di SMPN 1 Baureno sejak Tahun 2005. Disamping sebagai pengajar, Bunda Emi juga aktif dalam kegiatan menulis dan menerbitkan beberapa karya Sastra Jawa dan Sastra Indonesia. Pun menjadi Editor pada lebih dari 300 buku karya siswa dan guru Indonesia. Aktif sebagai penggiat literasi Bunda Emi juga merupakan pengurus MGMP Bahasa Jawa Kabuaten Bojonegoro (2014-2019) dan sebagai Guru Ahli di Pusat Belajar Guru Kabupaten Bojonegoro. Selngkapnya tentang kegiatan Bunda Emi dapat dilihat pada blog pribadi Bunda Emi : 

Setelah berselancar sejenak ke blog Bunda Emi dan dibuat kagum sekaligus minder dengan segudang prestasi beliau, saya menjadi termotivasi kembali untuk mencoba membuat sebuah karya yang mungkin belum masuk hitungan layak untuk dipublikasi. Mungkin bisa mengambil inspirasi dari berbagai pengalaman Bunda Emi. Bunda Emi meskipun telah menerbitkan lebih dari 300 buku, namun untuk menulis karya tentang cerita anak merupakan pengalaman pertama bagi beliau.


Buku ini adalah karya terbaru, yang merupakan buku ke 519 karya dari 27 penulis Indonesia. Bagi Bunda Emi, semua buku beliau yang diterbitkan semuanya berkesan dengan takdir yang berbeda-beda. Namun Buku Juara 1 INOBEL adalah buku yang paling laris, sampai saat ini telah memasuki cetakan ke-4 dan sudah cetak lebih dari 1.000 eks.

Menurut Bunda Emi tidak ada kiat khusus yang dilakukan untuk menjadi juara INOBEL. Semua adalah faktor keberuntungan. Semua Finalis sangat luar biasa dengan berbagai karya yang hebat. Semua finalis saling belajar dan menginspirasi, sehingga aroma persaingan tidak nampak pada lomba INOBEL. Namun intinya untuk dapat menjadi finalis INOBEL harus punya 3 kunci, yaitu : similarity, sitasi dan inovasi. 

Menulis Cerita Anak   

Salah satu buku karya terbaru Bunda Emi adalah Buku Cerita Anak. menurut Bunda Emi, untuk dapat membuat karya cerita anak harus banyak membaca buku tentang cerita anak. Setelah itu baru bisa menulis. Intinya setiap penulis pasti harus rajin membaca, baik sebagai referensi maupun untuk menambah wawasan.

Ide dan Menjaga Konsistensi Menulis

Menurut paparan Bunda Emi,  untuk mendapatkan ide atau inspirasi menulis beliau mendapatkan dari banyak hal, terkadang dari siswanya yang beliau temui setiap hari di sekolah atau melalui buku-buku yang beliau baca. Ada banyak buku yang bisa menjadi sumber inspirasi Bunda Emi, karena di rumah beliau ada perpustakaan pribadi yang berisi lebih dari 1.500 judul buku yang tersusun rapi dalam 3 lemari besar. Selain adanya ide untuk menulis, menjada konsistensi dalam menulis juga sangat penting dalam menghasilkan karya yang continue. Mungkin untuk konsistensi memang harus sedikit dipaksa. Nanti lama-lama akan menjadi kebiasaan. Ketika menulis telah menjadi kebiasaan maka ketika tidak menulis sehari saja rasanya seperti tidak makan dan minum. Selaras dengan ungkapan Omjay bahwa "Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang akan terjadi". Dalam sehari Bunda Emi akan meniyisikan waktu sekitar 10 menit untuk menulis. Terkadang ditengah perjalanan menulis kehabisan ide, maka oleh Bunda Emi disiasati dengan mencari inspirasi dari tempat lain seperti jalan-jalan, makan-makan atau mengerjakan pekerjaan lain, sehingga pikiran kembali fresh dan bila ide sudah kembali muncul maka akan direkam dulu di HP.    

Membagi Waktu

Bagi Bunda Emi untuk membagi waktu tidaklah sulit. Setiap hari Bunda Emi akan menyisihkan waktu sekitar 10 menit untuk benar-benar berkonsentrasi pada laptop. Setelah itu akan dilanjutkan dengan aktifitas lainnya sehingga tidak ada pekerjaan yang akan keteteran. Apalagi kesibukan sebagai guru yang harus membuat materi bahan ajar, membuat administrasi atau kegiatan lainnya. Kuncinya hanya pada kata "mau", maka semua akan bisa dilakukan. Bunda Emi tidak akan menunggu sampai besok terhadap apa yang dapat dilakukan pada hari ini, saat ini. Beliau pasti akan meluangkan waktu membaca sekitar 20 menit dan 10 menit untuk berkonsetrasi pada menulis. 
Di menit ke 03 dari pukul 22 wita, Bunda Emi memberikan closing statementnya yang memotivasi dengan kalimat-kalimat inspiratif. 

"Tulislah sejarah sendiri mulai hari ini. Jangan menunggu orang lain menulis tentang kita. Cobalah luangkan waktu membaca 20 menit lalu tulislah 10 menit. Mnulislah setiap hari dan buktikan apa yang akan terjadi".



Sekian dan Terima Kasih
Salam Literasi..😊



Related

newsticker 3264680919243821114

Posting Komentar

  1. Balasan
    1. Halooooww Bu Pipit.. :)
      Iyha ni Bu, mulai kendor karena banyak kerjaan.
      Takutnya ini keteteran lagi :'(

      Bu Pipit onfire terus ekh.. Senangnya :)

      Hapus

emo-but-icon

Follow Me !

Blogger news

Trending

item