Taklukkan Tantangan Menulis Buku 1 Minggu

Oleh : Liezna Nasaru

Sudah menjadi jadwal untuk kelas belajar menulis gelombang 17, bahwa tiap minggu akan ada 3 kali pertemuan. Senin, Rabu dan Jumat. Dan hari ini Jumat, 19 Februari 2021 kembali dengan jadwal kelas menulis yang bagi saya ini memasuki malam ke-13. Di flyer tertera narasumber malam ini adalah Ibu Musiin, M.Pd dengan moderatornya adalah Ibu Sri Sugiati atau yang biasa disapa Bunda Kanjeng. Tema yang diangkat malam ini adalah "Menaklukkan Tantangan Menulis Buku Nonfiksi 7 Hari"

Bu Iin adalah merupakan alumni kelas belajar menulis gelombang 8 yang juga mendapat kesempatan mengikuti tantangan Prof. Eko, menulis buku dalam waktu 1 minggu. Ibu yang punya hobi membaca buku, menulis dan traveling serta memasak ini merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan, Kediri. Menyelesaikan Pendidikan Strata Dua Jurusan Bahsa dan Sastra di Unversitas Negeri Surabaya pada tahun 2006 - 2009. Berporfesi sebagai guru Bahasa Inngris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura pada tahun 2015. Berikut adalah profil Bu Iin dengan sederet prestasi yang pernah diraih.

Menurut Bu Iin, ada sembilan orang dari gelombang 8 yang berhasil menaklukkan tantangan menulis buku dan sekarang dipajang di toko buku Gramedia, baik secara online maupun offline. Dan buku hasil karya Bu Iin adalah berjudul "Literasi Digital Nusantara, Meningkatkan Daya Saing Generasi".



Rasa haru dan bangga ketika melihat hasil karya sendiri dipajang di toko buku baik secara online maupun offline. Seperti itulah yang dirasakan Bu Iin ketika melihat hasil karyanya dipajang di toko buku Gramedia. Dan rasa inilah yang akan kembali Bu Iin tularkan kepada kami peserta gelombang 17, agar menjadi pematik semangat dalam menaklukkan tantangan yang diberikan Prof. Eko. 

Selaras dengan tema yang diangkat malam ini, Bu Iin memberikan kiat-kiat menaklukkan tantangan menulis buku dalam waktu satu minggu. Dalam Paparannya Bu Iin, mengilustrasikan bahwa Prof. Eko ibarat seorang Master Chef yang memberikan banyak pilihan bahan masakan yang bisa diolah menjadi berbagai jenis hidangan. Maka pilihan ada pada masing-masing peserta. Bahan masakan yang disedian oleh Prof. Eko semua ada di EKOJI Channel. Pesertalah harus memilih mana yang akan menjadi bahan tulisan membuat buku berdasarkan hobi, kegemaran. kesukaan serta yang dikuasai. Pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan yang dimiliki harus dikeluarkan dalam bentuk buku.


Dari sebuah buku karya Dan Poynter dan Mindy Bingham, dengan judul Is There A Book Inside You ? bisa menjadi rujukan untuk penulis pemula. Menurut Bu Iin, setiap orang pasti memiliki pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan dalam dirinya. Apakah mau dikeluarkan dalam bentuk buku atau hanya dalam bentuk obrolan/cerita yang tidak meninggalkan jejak, semua bergantung pada individu masing-masing.

Bu Iin mengungkapkan bahwa menulis bukanlah ketrampilan yang mudah. Menulis tidak semudah brebicara atau bergosip. Tantangan menulis itu ada karena menulis itu sulit dan butuk konsisten. Perjuangan menjadi penulis dengan mengikuti kelas menulis, menghasilkan buku maka akan lahir "Cinta Menulis".

Beberapa alasan yang kuat mengapa ingin menjadi penulis :
1. Mewariskan ilmu lewat buku.
2. Ingin punya buku karya sendiri yang bisa terpajang di toko buku online maupun offline
3. Mnegembangkan profesi sebagai seorang Guru.

Disela-sela pemaparan materi Bu Iin memberikan sebuah kutipan yang sangan terkenal dari seorang Imam Al-Ghazali dan Pramoedya Ananta menjadi penguat mengapa Bu Iin ingin menjadi penulis.   


  
Keingin yang semakin kuat itulah yang ternyata mengantarkan Bu Iin ke hukum tarik menarik dalam Alam Semesta yang mengatakan bahwa kemiripan akan menarik kemiripan yang akhirnya membawa bu Iin mengikuti kelas belajar menulis dan salah satunya adalah kelas menulis Omjay serta berhasil menaklukkan tantangan Prof. Eko menulis dalam waktu satu minggu.

Dalam menulis buku Non Fiksi, ada tiga pola yang harus diperhatikan, yaitu :
  1. Pola Hirarkis, adalah buku yang disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit. Contoh : Buku Pelajaran
  2. Pola Prosedural, adalah buku disusun berdasarkan uruttan proses. Contoh : Buku Panduan 
  3. Pola Klaster, adalah buku yang disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkann pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara.  

Proses Menulis Buku

Proses penulisan buku terdiri atas empat langkah, yaitu :
1. Pratulis
2. Menulis Draf
3. Merevisi Drat
4. Menyunting Naskah
5. Mnerbitkan  

Langkah pertama - Pratulis

1. Menetukan Tema
2. Menemukan Ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Mneyusun Daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun Kerangka

Bu Iin memaparkan secara gamblang bahwa tema bisa ditentukan cukup satu saja dalam sebuah buku. Tema dari non fiksi adalah Parenting, Pendidikan, Motivasi dan masih banyak lagi. Untuk melanjutkan tema menjadi sebuah ide menarik, bisa didapatkan dari :
1. Pengalaman pribadi
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status di Media Sosial
    (FB/Twitter/Whatsapp/Istagram)
5. Imajinasi
6. Mengamati Lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca Buku

Saat Bu Iin mengkuti tantangan Prof. Eko membuat buku dalam waktu satu minggu, tema yang diangkat adalah pendidikan. Ide yang diambil dari berbagai sumber diantaranya berasal dari media masa, mengamati lingkungan serta diperkuat dari materi di Prof EKOJI Channel dengan Judul Digital Mindset (The Key to Transform Your organization) yang tayang pada tanggal 20 Maret 2020.    

Dalam membuat sebuah buku tentunya membutuhkan referensi. Referensi bisa berasal dari data dan fakta yang diperoleh dari internet. Adapun referensi terdiri dari :
1. Pengetahuan yang diperoleh secara formal, non formal atau informal
2. Keterampilan yang diperoleh secara formal, non formal atau informal
3. Pengalaman yang diperoleh sejak balita hingga saat ini
4. Penemuan yang telah didapatkan
5. Pemikiran yang telah direnungkan

Tahap selanjutnya yang dilakukan setelah menentukan tema dan memilih referensi adalah membuat kerangka. Contoh kerangka yang telah dibuat Bu Iin saat mengikuti tantangan menulis buku dalam satu minggu adalah :
Bab 1. Penggunaan Internet di Indonesia
        A. Pembagian Generasi Pengguna Internet
        B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet
Bab 2. Media Sosial
        A. Media Sosial
        B. UU ITE
        C. Kejahatan di Media Sosial
Bab 3. Literasi Digital
        A. Pengertia
        B. Elemen
        C. Pengembangan
        D. Kerangka Literasi Digital
        E. Level Kompetensi Literasi Digital
        F.  Manfaat
        G. Penerapan Literasi Digital pada Lintas Generasi
        H. Kewargaan Digital
Bab 4. Ekosistem Literasi Digital di Nusantara
       A. Keluarga
       B. Sekolah
       C. Masyarakat
Bab 5. Literasi Digital untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62
       A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital di Indonesia
       B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset di Indonesia
       C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Dalam menyelesaikan buku dan membuat kerangka, Bu Iin mengikuti nasehat dari Pak Yulius Roma Patandean yang merupakan penulis hebat jebolan kelas belajar menulis Omjay, Alumni gelombang 8 yang juga berhasil menaklukkan tantangan Prof. Eko, bisa dilihat pada Channel Youtube : https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be

Anatomi Buku Non Fiksi
1. Halaman Judul
2. Halaman Persembahan (Opsional)
3. Halaman Daftar Isi
4. Halaman Kata Pengantar (Opsional, minta kepada tokoh yang berpengaruh)
5. Halaman Prakata
6. Halaman Ucapan Terima Kasih (Opsional)
7. Bagian / Bab
8. Halaman Lampiran (Opsional)
9. Halaman Glosarium
10. Halaman Daftar Pustaka
11. Halaman Indeks
12. Halaman Tentang Penulis

Langkah Kedua

Menulis Draf  
1. Menuangkan konsep tulisan ke tulisan dengan prinsip bebas
2. Tidak mementingkan kesempurnaan, tetapi lebih pada bagaimana ide ditulskan.

Langkah Ketiga

Merevisi Draf
1. Merevisi sistematika/struktur tulisan dan penyajian
2. Memeriksa gambaran besar dari naskah

Langkah Keempat

Menyunting Naskah (KBBI dan PIEBI)
1. Ejaan
2. Tata Bahasa
3. Diksi
4. Data dan Fakta
5. Legalitas dan Norma

Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh penulis serta cara mengatasinya.

Hambatan :
1. Waktu
2. Kreativitas
3. Teknis
4. Tujuan
5. Psikologis

Menurut Bu Iin hambatan yang paling berat adalah hambatan kelima, psikologis. Hambatan ini berkaitan dengan deadline yang diberikan yang akhirnyan menjadi trigger bagi Bu Iin untuk segera menyelesaikan tulisan. 

Adapun cara mengatasi hambatan menurut Bu Iin adalah :
1. Banyak membaca, tidak ada penulis yang tidak suka membaca.
2. Mencari inspirasi di lingkungan sekitar, orang sekitar atau terkait dnegan narasumber.
3. Disiplin menulis setiap hari
4. Pergi ke tempat-tempat favorit yang bisa menjadi Moodboster untuk menulis setiap hari, misalnya pasar dan memasak (karena Bu Iin hobi memasak)     

Untuk mengatasi hambatan psikologis, tips yang diberikan Bu Iin adalah dengan mengingat kembali ke tujuan awal, tetap fokus pada tujuan, membayangkan buku selesai dan terpajang di toko buku.

Semua yang disajikan malam ini snagat bermanfaat dan menjadi lentera di malam hari bagi kami peserta yang ingin menaklukkan tantangan Prof. Eko. Semoga dengan kiat-kiat yang telah diberikan Bu Iin malam ini, saya dan teman-teman lainnya yang berada dalam grup Februari-17 akan mengikuti jejak Bu Iin dalam menaklkkan tantangan Prof. Eko, menulis buku dalam waktu satu minggu. Aamiin..😊  



Sekian dan Terima Kasih
Salam Literasi 

Related

newsticker 3797583838306973588

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Me !

Blogger news

Trending

item