Komitmen Menulis untuk Blog yang "Menggoda"

 Oleh : Liezna Nasaru

Hujan masih menyisakan gerimis. Udara dingin terasa menembus tulang. Di luar terasa sunyi, hanya sesekali terdengar bunyi deru kendaraan melintasi jalanan. Rasa kantuk dan malas menyerang hebat godaan yang paling sering datang disaat hujan. Hari ini Rabu, 17 Februari 2021, waktunya untuk kembali begabung dengan kelas menulis gelombang 17 yang memasuki malam ke 12 untuk saya. Selepas hujan biasanya jaringan akan ngambek, dan benar saja untuk membuka gambar di WAG butuh waktu beberapa menit. Tampaknya hari ini tidak ada flyer seperti biasanya. Entah kenapa sudah 2x pertemuan tidak ada flyer dari Pak Brian? Biasanya lewat flyer saya bisa tahu siapa Narasumber malam ini dan tema yang akan dibahas. Ada apa gerangan dengan Pak Brian? Semoga saja beliau sehat walafiat. Aamiin


Setelah menunggu beberapa menit, Omjay akhirnya mengumumkan akan menutup kembali WAG dan membagikan sebuah gambar. Tampak di layar Hp gambar seorang Bapak memakai kemeja Merah dengan Dasi corak sambil memegang Mic di tangan sebelah kanan dan tangan kiri memegang semacam pointer untuk penunjuk saat melakukan presentasi. Di bawah gambar kemudian bertuliskan nama Bapak Dedi Dwitagama. Tema yang akan diangkat malam ini adalah "Komitmen Menulis dan Berkarya melalui Blog yang Menggoda". Hmmmm Siapakah Beliau?

Pak Bambang atau yang biasa disapa Mr. Bams bertugas sebagai modertaor malam ini. Tak lama setelah itu terdengar vioce note dari Pak Dedi menyapa peserta kelas menulis gelombang 17. Sebuah gambar yang dikirim Pak Dedi. Tak lama menyusul sebuah pernyataan dari Pak Dedi "Perkenalkan, saya DEDI DWITAGAMA. Guru di SMKN 50 Jakarta mengajar bidang studi Matematika. Kalau ada yang mau kepoin saya silakan klik : Dedi Dwitagama". Link itu menuju ke mesin pencari google, dan ketika kita berhasil menuju kesana, akan kita jumpai banyak sekali yang ditampilkan oleh mesin pencari google tentang profil dan kegiatan Pak Dedi. Saya mencoba mengklik salah satu profil yang disajikan oleh mesin google. Profil Dedi Dwitagama, ada sederet prestasi yang pernah diraih oleh Bapak yang memperoleh gelar Magister Sains Matematika Industri Jurusan Statistiknya di ITS tahun 2001. Dan banyak lagi yang bisa dikepoin dari Bapak ini.

Apa itu Blog ?

Mengawali pemaparan Pak Dedi membagikan gambar yang berisi pengertian Blog. Blog adalah berasal dari kata web blog adalah bentuk aplikasi web yang bertbentuk tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web. Tulisan-tulisan ini sering kali dimuat dalam urutan isi terbaru kemudian diikuti isi yang lebih lama, meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog (Wikipedia). Pak Dedi memaparkan materi malam ini, sambil menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta kelas menulis. 

Sejarah Blog

Menurut Pak Dedi, sejarah blog dimulai sejak 2003. Ditemukan oleh Evan Williams, seorang yang lahir 49 tahun yang lalu di Nebraska tepatnya pada tanggal 31 Maret 1972. Blog sendiri sebelum muncul di Indonesia, orang-orang lebih familiar dengan media tulis di web berbasis MSN, berupa website yang polanya mirip blog. Kemudian pada tahun 2004 setelah blooger dilaunching, orang-orang mulai ramai berpindah be blog.  

Pak Dedi sendiri mengelola blog sejak tahun 2005 di blogspot.com dengan blog pertamanya https://dwitagama.blogspot.com/. Kemudian pada tahun 2007 berpindah pada wordpress.com, dengan blognya https://dedidwitagama.wordpress.com/. Setiap kegiatan Pak Dedi semuanya terekam digital dalam blog pribadinya, dokumentasi perjalanan ke luar negeri dapat di lihat di blog khusus https://tainerkita.wordpress.com/.    

Blog sebagai Media Pembelajaran

Merurut Pak Dedi, blog dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Untuk membuatnya sebagai media pembelajaran, maka harus menyiapkan semua bahan-bahan yang dibutuhkan. Seperti materi pembelajaran, bisa dalam bentuk apa saja. Bisa dalam bentuk word, power point, foto, video dan sebagainya. Semua bahan tadi masukkan ke dalam blog kemudian bagikan kepada siswa atau teman sejawat yang memerlukan. Contoh blog yang dibuat Pak Dedi sebagai media pembelajaran PJJ di era pandemi https://dedidwitagama.wordpress.com/2021/02/15/perbandingan-trigonometri-sudut-sudut-berelasi/  

Kelebihan Wordpress 

Berdasarkan paparan Pak Dedi, bahwa setiap teknologi itu ada plus minusnya. Dan setiap teknologi terbaru adalah mengatasi kekurangan dari teknologi terdahulu, dan pastinya lebih bagus dari teknologi sebelumnya. Tapi semua itu relatif, bergantung dari selera masing-masing. Analoginya seperti ketika ada yang senang dengan mobil tua, meskipun banyak mobil-mobil baru bermunculan maka orang itu tidak akan berpindah ke yang baru karena lebih senang dengan yang lama. Pak Dedi sendiri lebih suka Wordpress karena lebih kaya dan lebih mudah digunakan. Sekarang pun untuk bisa menggunakan sudah tersedia di play store. Jadi bisa digunakan dari HP. 

Kriteria Blog yang Baik

Pak Dedi mengungkapkan, bahwa Blog yang baik itu relatif. Sama seperti halnya dengan media sosial lainnya yang fenomenal seperti Instagram dan Tik-Tok, baik dan tidak baik batasnya bias. Tidak ada pedoman untuk menentukan mana yang paling disukai atau diminati. Semua bergantung selera konsumen. Blog yang ramai dikunjungi adalah blog yang menjawab kebutuhan pengguna internet. Untuk bisa menghasilkan pundi-pundi "DOLAR" dalam blog bisa dilakukan dengan klik bait atau jumpa pengunjung. Pak Dedi sendiri untuk mendapatkan penghasilan bukan dengan cara tersebut melainkan orang-orang-lah yang mencari Pak Dedi dengan cara menemukan profilnya lewat mesin google, sehingga mereka akan mengundang Pak Dedi untuk menjadi trainer di berbagai tempat bahkan sampai keliling dunia. Menjadi trauiner, Pak Dedi bukan hanya mendapatkan penghasilan, namun segala akomodasi ditanggung.  

Untuk konten blog menurut Pak Dedi semua adalah otoritas pemilik, bisa diisi dengan apa saja. Sama halnya dengan Youtube. Setiap pemilik bebas mengisi konten dari blognya. Apakah konten tersebut disukai atau tidak itu bergantung netizen, semua akan terlihat pada data statistik blog. Jika nanti suatu saat konten yang kita buat dirasa kurang pas, kita bisa mengeditnya kembali. atau bahkan bisa menghapusnya. Untuk kebebasan dalam mengisi konten sendiri harus tetap hati-hati jangan sampai menyinggung SARA, memprovokasi, atau mengkritik pejabat bisa tersangkut dengan undang-undang ITE. 

Satu hal yang membuat saya kagum dengan Bapak ini, meskipun sudah mempunyai nama BEKEN dan bertualng sampai keliling dunia, namun tidak mencari tambahan penghasilan dari Blog. Saat banyak orang-orang yang memonetisasi blognya untuk bisa mendapatkan pundi-pundi receh, namun Bapak ini tetap konsisten dengan fokus pada tugas utamanya sebagai Pendidik dan berjalan sesuai dengan visi dan misinya sendiri. Meski demikian hal itu tidak akan sebanding dengan penghasilan Pak Dedi ketika menjadi Narasumber di berbagai kegiatan. Setidaknya dalam setahun Pak Dedi sudah menjadi pembicara dalam 181 kegiatan, kalau dikumpulkan itu bisa membeli sebuah Mobil secara Cash. Bukan kaleng-kaleng.👋 Satu pesan tersemat dari Pak Dedi, bahwa kalau kita membagi manfaat kepada orang lain dengan segala kebermanfaatannya, maka Allah akan mendatangkan rezeki dari tempat yang tak terduga.

Di menit ke 53 dari pukul 20, Omjay kemudian mengirimkan flyer malam ini. Nah, saya terlanjur memakai gambar Pak Dedi yang berbaju merah di atas.😊 

Perbedaan Blog Gratis dan Berbayar

Pada dasarnya penampakannya hampir sama. Blog gratis adalah blog yang iklannya bergantung pada penyedia platform. Sedangkan yang berbayar, iklannya bisa dikendalikan oleh pemiliknya. Namun, Blog berbayar harus membayar iuran pertahunnya. Sekali tidak membayar iuran, maka blog akan terhapus dengan sendirinya dari dunia maya. Sedangkan kalau Blog gratis, akan tayang terus meskipun kita jarang merawatnya. "Kalau ada yang GRATIS, kenapa harus BAYAR", sebuah kutipan dari Pak Budi Raharjo, PhD seorang Dosen ITB yang juga Blogger, yang mengklaim dirinya sebagai pembuat wabsite pertama di Indonesia dan sampai sekarang masih aktif. Blog Pak Budi Raharjo https://rahard.wordpress.com/   

Dari paparan Pak Dedi, dikatakan bahwa yang paling berat dalam mengelola sebuah blog adalah Konsistensi dan Komitmen Blogging. Banyak yang punya blog sekian tahun, namun akhirnya harus kehilangan dan memulai lagi dari awal membuat blog baru hanya karena hal sepele yaitu lupa password. Untuk menjaganya agar tetap eksis dan tidak kehilangan ide, bisa disiasati dengan banyak melakukan blog walking atau anjang sana ke blog-blog lain untuk menemukan ide atau inspirasi yang akan menjadi konten di blog, kemudian tambahkan faktor yang mendukung seperti gambar ilustasi.

Berbeda dengan Blogger lainnya yang menjadwalkan waktu khusus untuk menulis, Pak Dedi tidak demikian. Bagi Pak Dedi, kapan saja ada waktu ada ide, maka akan menulis. Semua waktu bisa digunakan, paling sederhana kapan saja dan dimana saja. Jika dalam sehari bisa mendapatkan banyak ide dan menjadi tulisan yang banyak, Pak Dedi menyiasatinya dengan menjadwalkan kapan tulisan itu akan terbit di blog, sehingga kesannya setiap hari ada postingan dalam blog. Hmm..sepertinya ide yang brilian, saya bisa mencuri ide ini. 😀

Antara Wordpress dan Kompasiana

Menurut paparan Pak Dedi, antara Kompasiana dan Wordpress secara umum adalah sama. Kompasiana menggunakan platform Wordpress, jadi seseorang pengguna Wordpress pasti bisa memakai tool yang ada di Kompasiana. Yang membedakan antara keduanya adalah di Wordpress bisa mengkopi paste tulisan orang lain ke blog kita tanpa kuatir terkena sangsi. Namun berbeda dengan Kompasiana yang memiliki software tracker yang bisa melacak keaslian tulisan, begitu  tulisan dilacak mengkopi paste dari tulisan orang lain melebihi 25%, maka tulisan itu otomatis akan dihapus dari blognya.

Blog dibuat dengan tujuan sebagai dokumentasi pribadi. Blog sama halnya seperti Jurnal yang  berisi dokumnetasi untuk dibaca dan dikomentari oleh orang lain. Blog bukan hanya berisi tulisan, bisa berisi foto. video atau lainnya yang bisa dipublikasikan. Menurut Pak Dedi, jika ada yang mengkopi tulisan kita, diikhlaskan saja. Sedekah tulisan itu akan membawa kita berkah tersendiri, menjadi tabungan untuk kredit di alam yang lebih panjang tempat kembali kita yang sesungguhnya. 

Clossing statement yang meninggalkan bekas yang mendalam. 

"Tinggalkanlah jejak melalui tulisan yang akan dikenang oleh anak cucu, Blog bisa menjadi "gading" untuk generasi penerus. atau mau mati sia-sia. Selamat berjuang jadi pribadi yang punya arti"

Salam takjub untuk Pak Dedi malam ini. Banyak sekali pesan pesan yang tersemat dalam paparan beliau. Bahwa hidup bukan hanya untuk dunia, namun ada yang lebih penting dan kesanalah kita akan kembali. Berbagi untuk yang bermafaat maka rezeki akan datang dari pintu yang tak disangka-sangka. Sehat selalu Pak Dedi, semoga kita semua tetap dalam lindungan Allah. Aamiin.

Sekian dan Terima Kasih
Salam Literasi

   

Related

newsticker 969124370336926760

Posting Komentar

  1. Luar biasa Bu Lisna sangat menginspirasi. Semangat yang perlu diteladani.
    Salam literasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahah..kalau bicara soal semangat, masih kalah jauh sama Bunda Gisya yang g pernah bolong.. Keren dan Mantulll.. :)
      ini yang sangat mengisnpirasi.. *thumb up*

      Hapus
  2. Mantap bin keren. Semakin sempurna, lengkap dan informatif. Semoga tetap berkarya dan menginspiransi. Semoga sukses menjadi sebuah buku,.... lanjutkan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap Lanjutkan ! :)
      InsyaAllah tetap semangat sampai seterusnya Pak Nana..
      Semoga tulisan kita semua, bisa sukses menjadi sebuah buku..
      Aamiin.. :)

      Hapus
  3. Masya Allah, tulisan mbak Lizna benar-benar menggoda hati dan mata ibu untuk membaca sampai habis. Mengalir, runtut, dan lugas bahasanya. TOP GBT dah. Tetap semangat sampai buku terbit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bu Muji..
      Masih terus belajar untuk bisa seperti Bu Muji dan teman-teman yang lain yang sudah mantap dalam menulis..
      InsyaAllah kita semua bisa sampai menerbitkan Buku..
      Aamiin..Aamiin
      Salam Literasi :)

      Hapus
  4. Suka dengan resumenya Bu Lisna, lengkap dan runtut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akh..masih perlu belajar dan belajar lagi saya Bu Pipit..
      biar bisa ikut jadi Numbero Uno seperti Bu Pipit :)

      Hapus
  5. oke.. bagus bunda, sudah saya baca keseluruhan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih Bu Atik..
      Pengen bagus kek punya Bu Atik, ngalir aja nulisnya
      Mantep..:)

      Hapus
  6. Resumenya lengkap dan mantap Bund..

    BalasHapus

emo-but-icon

Follow Me !

Blogger news

Trending

item