Strategi Jitu dalam Memasarkan Buku

Oleh : Liezna Nasaru

Memasuki minggu kedua bulan Februari tepatnya malam ini Senin 08 Februari 2021, merupakan pertemuan ke-16 untuk kelas Belajar Menulis Gelombang 17 namum malam ke 8 buat saya. Alhamdulillah saya masih berkesempatan untuk kembali bergabung dengan kelas ini setelah absen sekian pekan dan melewatkan 9x pertemuan. Bukan karena disengaja, tapi karena ada hal mendesak yang memang memaksa saya harus fokus pada satu hal. Sempat down dan hopeless saat mencoba menengok grup ini pada malam kemarin. Saya sudah melewatkan banyak malam-malam berharga dengan narasumber yang hebat dan luar biasa. Sempat terbersit tanya di hati, mampukah saya mengejar ketertinggalan saya, disaat teman-teman lain sudah hampir mencapai finish ? 😐 


Berbekal ingin terus belajar, saya mengumpulkan sisa-sisa semangat untuk mengikuti kuliah malam ini yang menghadirkan narasumber luar biasa berpengaruh dalam dunia literasi. Seorang yang berkedudukan sebagai Direktur Pemasaran pada Penerbit ANDI, Bapak Agustinus Subardana. Dengan ditemani moderator handal andalan kelas menulis Omjay siapa lagi kalau bukan Bu Aam Nurhasanah dengan tema yang sangat menarik yaitu Teknik Memasarkan Buku. Bu Aam mengajak peserta untuk sejenak berselancar ke blog Pak Agus di literasikangagus.blogspot.com

Mengawali kuliah malam ini, Pak Agus membawa kami peserta untuk kilas balik sejenak mengenai pemasaran buku saat pandemi memasuki tahun 2021. Pandemi Covid-19 yang mewabah ganas di seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia, mengakibatkan penurunan pertumbahan bagi kalangan Industri, namun tidak bagi Industri penerbitan Buku yang malah mengalami kenaikan dalam pertumbuhan. Hal ini berdasarkan data yang diiperoleh dari Laporan Nielsen BookScan ICM, penjualan buku di Global hingga akhir pekan di bulan Juli 2020 mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. 

Buku yang mengalami kenaikan adalah genre :
  1. Food and Drink, dengan pertumbuhannya mencapai 33% (menjadi 2,8 juta Euro)
  2. Fiksi, pertumbuhannya mencapai 9 % (menjadi 7,1 juta Euro)
  3. Leisure and Lifestyle, pertumbuhannya 37% (menjadi 1,4 Euro)
  4. Personal Development, dengan pertumbuhan 11% (menjadi 2,2 juta Euro)
  5. Children and Young Adult Non-Fiction, petumbuhannya 15% (menjadi 1,5 juta Euro)
Sedangkan di Indonesia menurut Bu Rosidayati Rozalina ketua umum IKAPI yang dikutip dari situs resmi www.ikapi.org, industri penerbitan nasional terdampak cukup keras besar karena pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir, hal ini diakibatkan karenanya ditutupnya toko-toko buku, sekolah-sekolah, dan kurangnya pengadaan buku oleh dinas/perpustakaan. 

Berdasarkan survey IKAPI, terdapat 58,2% penerbit mengeluh karena penjualan buku yang mengalami penurunan sebesar lebih dari 50%. Hal ini berimbas pada merosotnya produktivitas karyawan secara tajam dalam kondisi Work From Home (WFH). Selain itu, 60,2% penerbit juga menyatakan mereka hanya sanggup menggaji karyawan selama 3 bulan. Dan hanya 5% yang menyatakan sanggup bertahan selama 1 tahun. Sungguh sangat memperihatinkan. 

Dengan kondisi yang seperti ini, tidak semua penerbitan mengalami penurunan penjualan. Menurut pemaparan Pak Agus, ada sejumlah penerbitan buku di Indonesia yang justru mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dan salah satunya adalah penerbit ANDI tidak terpengaruh oleh kondisi pandemi Covid-19 masih berdiri kokoh dan terus bertumbuh. Hal ini ditandai dengan akan adanya pembukaan 120 cabang representative (Stockis) pada sejumlah titik yang ada di kota dan kabupaten di Indonesia. 

Mengapa demikian ? Fenomena yang sangat menarik ini karena adanya pertumbuhan penjualan dalam kanal online. Dalam rangka mempertahankan industri penerbitan buku, supaya dapat terus tumbuh dan mencapai penjualan yang maksimal perlu adanya strategi pemasaran yang baik. Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek. 

Salah satu strategi yang dijalankan oleh penerbit ANDI adalah mengelompokkan buku berdasarkan katagori. Penerbit ANDI melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis katagori buku yang diterbitkan dan menerbitkan buku dalam kategori yang cukup banyak. Ada 32 kategori produk buku yang dipasarkan. Mulai dari kategori buku Anak, buku Bisnis, buku Pertanian, buku Fiksi - Novel, buku Pengembangan Diri, Buku Teks untuk Mahasiswa dan masih banyak lagi.  

Dalam paparannya, Pak Agus menambahkan strategi pemasaran dipengaruhi oleh 2 faktor, meliputi : faktor MIKRO yaitu pemasok, pesaing dan masyarakat, serta faktor MAKRO yaitu demografi, ekonomi, politik, hukum, fisik, teknologi dan sosial budaya. Penerbit ANDI menggunakan keduanya untuk menjalankan bisnisnya. Dengan usia sebagai penerbit yang sudah mencapai 40 tahun telah berhasil menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah dikelompokkan menjadi 32 katagori. Hal ini dapat dilihat pada website resmi peenerbit ANDI pada : www.andipublisher.com

Dengan berlandaskan faktor Mikro dan Makro di atas, penerbit ANDI menggunakan strategi pemasaran lainnya adalah memetakan pemasaran menjadi 2 yaitu strategi serangan melalui udara (online) dan strategi serangan melalui darat (offline). Serangan Udara (online) dimaksudkan karena pentingnya transformasi digital, dengan adanya pertimbangan bahwa pandemi Covid-19 yang mengubah dunia menjadi era interaksi antar individu menjadi minim sentuhan fisik. Sehingga berdampak pada banyak hal seperti tempat bekerja, cara belajar mengajar, kehidupan keluarga hingga interaksi sosial. Maka untuk transformasi ini menerapkan strategi digital marketing. Berikut beberapa manfaat menggunakan strategi digital marketing :
  • biaya lebih murah, 
  • daya jangkauan yang sangat luas, 
  • mudah menentukan target pasar buku yang akan ditawarkan sesuai katagori, 
  • komunikasi dengan konsumen lebih mudah,
  • lebih cepat populer karena menggunakan media sosial, 
  • membantu peningkatan penjualan, 
  • mudah dievaluasi,   
  • mudah dikembangkan
Untuk menjalankan strategi penjualan melalui serangan udara (online), hal yang perlu diperhatikan adalah : 
  1. Harus proaktif dan terus giat promosi menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial, 
  2. Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
  3. Menjaga kestabilan penjualan saat kondisi pasar sedang mengalami penurunan, 
  4. Menaikan penjualan dan profit dengan sistem penjualan online 
  5. Mengembangkan dan memperhatikan keunggulan produk dari pesaing 
  6. Membentuk citra produk di benak mata konsumen sehingga meningkatkan minat/daya beli  konsumen terhadap produk dengan persepsi dan manfaat produk.     
Selain strategi serangan secara online, strategi kedua adalah yang dilakukan oleh penerbit ANDI adalah melalui komunitas. Mengapa Komunitas ? Karena komunitas sangat berpengaruh sekali dan sebagai sarana promosi yang paling efektif  dalam menjual buku. Lewat komunitas penjualan menjadi lebih aktif dan efisien sehingga keberhasilannya menjadi tinggi karena dapat disesuaikan dengan target pasar. 

Strategi ketiga adalah serangan darat (offline), hal yang dilakukan oleh penerbit ANDI adalah memiliki pasar buku berdasarkan pemetaan wilayah dengan membuka cabang di kota-kota besar ataupun kota kabupaten yang potensial. Saat ini penerbit ANDI memiliki 42 cabang dan sedang akan membuka 120 stockis cabang yang repserentative di kota dan kabupaten yang potensial. Selain itu, penerbit ANDI juga memiliki jaringan dengan toko buku di Indonesia, seperti Gramedia dan Non Gramedia. Untuk toko buku Gramedia dengan jumlah saat ini ada sekitar 127 toko, selain itu ada toko buku Gunung Agung, dan toko Toga Mas dan toko buku lainnya. Toko buku ini dibagi dalam tiga kriteria, yaitu toko buku modern, semi modern dan tradisional, yang kesemua toko ini didistribusikan untuk semua buku terbitan penerbit ANDI.         
Strategi yang dijalankan untuk serangan darat adalah membuat display buku lebih menonjol, harus memberi promosi dengan potongan harga serta activeselling dengan proaktif dalam penjualan, membuat banner sebagai sarana promosi serta membuat informasi tentang promo-promo buku yang sedang IN saat ini. 

Penerbit ANDI juga mengembangkan pemasaran dengan sistem Directselling. Melalui directselling, buku dipetakan berdasarkan katagori yang diterbitkan dan berdasarkan target pasar. Jenis katagori buku penjualan lewat Directseliing adalah  :
  • Buku Pendidikan (buku mata pelajaran utama dan buku pendamping untuk jenjang TK. SD, SMP, SMA-SMK)
  • Buku Teks untuk Perguruan Tinggi untuk semua mata kuliah
  • Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK, Perguruan Tinggi dan Umum.
Dengan pemetaan jenis katagori di atas, Penerbit ANDI sebagai penerbit buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan Tenaga Penjual atau Sales. Strategi ini juga membuka peluang lapangan kerja baru.

Pukul 21.23 waktu Indonesia tengah, sesi pertanyaan dibuka oleh Bu Aam selaku Moderator pada malam ini. Beberapa pertanyaan yang berhasil saya rangkum adalah 
  • Kiat yang dilakukan oleh penerbit ANDI agar buku laku di pasaran adalah : mengikuti trend yang lagi Booming (dapat dipantau pada google trend) serta membuat judul dan display buku yang menarik (marketable). 
  • Kendala yang dihadapi saat menjalankan strategi pemasaran online adalah, jaringan internet, alamat pengiriman yang kurang tepat, paket pilihan ekspedisi pengiriman dan jarak pengiriman mempengaruhi waktu pengiriman. 
  • Strategi jitu di media sosial untuk promosi adalah, memiliki blog pribadi, upload di good read, kerjasama dengan book blogger, kerja sama dengan bookstragram dan reseller serta selalu beriklan di facebook, mengadakan give away.
Mengakhiri pemaparan materi malam ini Pak Agus memberikan Closing Statement  dengan memberikan kata mutiara :
"Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah ketrampilannya membutuhkan MODEL. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru".

Sekian untuk resume malam ini. Senang rasanya bisa menyelesaikan tugas setelah beberapa lama absen. Berharap kedepan bisa mengikuti dan menyelesaikan tugas resume tepat waktu tanpa kendala dan finish sesuai target. Aamiin..

Sekian dan Terima Kasih.
Salam Literasi




Related

newsticker 3933824493786855963

Posting Komentar

  1. Mantap resumenya. Teknik ATM ,amati tiru modifikasi sangat jitu untuk mengetahui gaya menulis kita yang pada akhirnya bisa menjadi penulis hebat dan bisa menerbitkan buku tembus ke Penerbit mayor. Mantap Bu isi resumenya . Hebat. Salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah Pak, semuanya berproses dan InsyaAllah akan menuju kesana. Pelan namun Pasti asalkan mau dan terus berusaha. Terima Kasih untuk motivasinya Pak.
      Salam Literasi..

      Hapus
  2. Semangat Bu Lisna,
    Saya ada temennya, kita sama-sama kejar ketertinggalan ya bu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bu Pipit :) InsyaAllah tetap semangat sampai akhir. Aamiin..
      Saling memotivasi aja Bu.
      Salam Literasi :)

      Hapus
  3. Balasan
    1. InsyaAllah tetap Semangat..
      Terima Kasih telah berkunjung Bu :)
      Salam Literasi..

      Hapus

emo-but-icon

Follow Me !

Blogger news

Trending

item