Aksi Nyata Menerapkan Budaya Positif "Membuat Kesepakatan Kelas"

Oleh : Liezna Nasaru

Minggu ketika di Bulan Juni menjadi minggu terpilih untuk saya melakukan aksi nyata dalam rangka menerapkan dan menumbuhkan Budaya Positif yang dimulai dengan membuat kesepakatan kelas yang berpihak pada murid. Kegiatan ini saya laksanakan terkait dengan program Pendidikan Guru Penggerak yang saya ikuti yang sudah berjalan kurang lebih 4 Bulan, yaitu sejak bulan April lalu. Adalah Juni memasuki Modul 1.4. tentang Budaya Positif, maka kami setiap Calon Guru Penggerak wajib untuk melakukan aksi nyata sebagai wujud penerapan dari materi yang kami dapatkan selama mengikuti kegiatan Pendidikan Guru Penggerak ini dan menggunahnya di laman LMS Guru Penggerak.

Latar Belakang

Adapun Latar Belakang yang melandasi kegiatan aksi nyata ini adalah dengan berkaca pada berbagai fenomena krisis karakter yang muncul di negeri ini banyak diberitakan di berbagai media semakin mengkhawatirkan. Sehingga memerlukan pengelolaan perubahan positif. Sekolah sebagai institusi pembentukan karakter pada anak menjadi peluang bagi Sekolah, terutama bagi kita sebagai Guru untuk membangun Budaya Positif di sekolah. Merujuk pada tujuan pendidikan yang digagas oleh Bapak Ki Hajar Dewantara, bahwa tujuan pendidikan adalah “Menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai kselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat". 

Nah, dalam proses menuntun tersebut, anak diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan nakat dan minatnya sebagai individu yang unuk. Akan tetapi Guru sebagai Pamong harus tetap memberikan tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Guru juga diharapkan mampu mengelola pembelajaran di kelas yang sesuai dengan potensi anak. Hal ini, tentu saja menjadi tantangan bagi kita sebagai seorang Guru untuk dapat bersikap tegas serta memberi semangat di waktu yang bersamaan. 

Tujuan Pelaksanaan

Upaya dalam membangun budaya positif di sekolah yang berpihak pada murid diawali dengan membentuk lingkungan kelas yang mendukung terciptanya budaya positif. Kesepakatan kelas yang efekif dapat membantu dalam pembentukan budaya disiplin di kelas. Kesepakatan kelas ini berisi beberapa aturan yang dapat membantu saya, selaku guru dan juga siswa dalam bekerja sama membentuk kegiatan belajar yang efektif. Kesepakatan yang kami buat tidak hanya berisi harapan guru terhadap siswa, tetapi juga berisi harapan siswa terhadap guru. Untuk itu pelibatan siswa dalam pengambilan keputusan pembuatan kesepakatan kelas sangat menjadi satu keharusan. Kesepatakan ini disusun dengan jelas, sehingga siswa dapat memahami perilaku apa yang diharapkan dari mereka.

Tujuan

Tumbuhnya kebiasaan-kebiasaan baik yang ditunjukkan oleh siswa dalam menerapkan kesepakatan kelas yang telah mereka buat dan sepakati bersama.

Deskripsi Aksi Nyata

Aksi Nyata yang saya lakukan yaitu membuat kesepakatan kelas yang berpihak pada murid melalui pendekatan dialogis. Aksi Nyata ini saya lakukan pada minggu ketiga bulan Juni di SMA Negeri 1 Boliyohuto pada kelas X IPA 1. Karena masa pandemi, atas arahan Kepala Sekolah maka tidak semua siswa kelas X IPA 1 yang saya libatkan dalam kegiatan ini. Selain membuat kesepakatan kelas bersama siswa, saya juga mengimbaskannya kepada rekan guru di sekolah dengan terlebih dahulu mengkomunikasikannya kepada Kepala Sekolah sehubungan dengan kegiatan yang melibatkan siswa dan rekan guru secara langsung. Mengingat urgensi budaya positif di sekolah, saya sebagai Guru Penggerak harus mengambil langkah ke arah perubahan yang lebih baik.

Linimasa Tindakan

Dalam menumbuhkan budaya positif yang dimulai dari lingkungan kelas, dalam hal ini membuat kesepakatan kelas merupakan langkah awal dalam membangun budaya positif. Sesuai dengan panduan membuat kesepakatan kelas, maka tindakan yang saya lakukan adalah melakukan pendekatan dialogis dengan siswa dalam hal :

  1. Bertanya pendapat siswa tentang kelas impian mereka
  2. Bertanya tentang ide dari siswa, mengajak mereka bernalar kritis dengan mengamati lingkungan kelasnya dan merefleksikan kejadian di kelasnya selama belajar.
  3. Mengubah ide menjadi kesepakatan kelas
  4. Membubuhkan tanda tangan pada kesepakatan kelas, sebagai tanda bahwa kesepakatan ini telah mencapai mufakat dan akan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
  5. Langkah terakhir adalah melihat bersama hasil kesepakatan kelas, sebagai bentuk refelksi jika nanti ada yang melanggar kesepakatan.

Dukungan yang dibutuhkan

Dalam melakukan Aksi Nyata, maka saya perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat mewujudkan apa yang telah saya rumuskan pada tujuan. Dukungan yang dibuthkan adalah dari :
  1. Kepala Sekolah
  2. Rekan Sejawat
  3. Peserta Didik (Siswa)
  4. Orang Tua/Komite Sekolah
  5. Sarana dan Prasarana 

Hasil Aksi Nyata

Kegiatan Aksi Nyata melalui kesepakatan kelas dengan menggunakan pendekatan dialogis membuat siswa merasa : 
  • Menjadi lebih percaya diri karena menjadi bagian dalam pengambilan keputusan di kelasnya. 
  • Rekan Guru di sekolah juga menjadi antusias ingin membuat kesepakatan kelas yang berpihak pada murid.

Hasil yang diperoleh

Siswa dapat bernalar kritis, karena pada saat melakukan pendekatan dialogis, saya juga mengajak mereka untuk mengamati lingkungan kelasnya dan merefleksikan kejadian yang ada di kelasnya selama belajar. Murid juga menjadi lebih bertanggung jawab karena harus melaksanakan apa yang telah mereka sepakati bersama. Percaya diri siswa juga menjadi meningkat karena merasa dilibatkan dalam pengambilan keputusan di kelasnya. Rekan guru juga tergerak untuk melakukan perubahan yang posisif. 

Pembelajaran yang diperoleh

Walaupun belum terlalu terlihat hasilnya karena pembelajaran tatap muka yang terbatas , tetapi pembelajarannya adalah :
  • Pentingnya pelibatan Siswa dalam pengambilan keputusan di kelas
  • Saling menghargai satu sama lain
  • bisa lebih dekat dengan siswa
  • Situasi Pandemi membatasi murid yang bisa diajak berdialog, tetapi itu tidak menyurutkan semangat saya untuk terus melakukan perubahan positif..
  • dan ternyata, Guru juga butuh penyegaran ilmu. Mereka antusias dengan pengelolaan perubahan positif yang saya imbaskan kepada mereka

Rencana Perbaikan di Masa Depan

Tahun Ajaran baru 2021/2022 saya berharap pandemi ini segera usai agar dapat melaksanakan kegiatan belajar seperti biasa. Tahun ajaran baru saya ingin membuat kesepakatan kelas bersama anak-anakyang baru di kelas saya nanti. Saya ingin menerapkan merdeka belajar dan ilmu lainnya yang saya dapat dari program Guru Penggerak

Dokumentasi Aksi Nyata

  • Melakukan pendekatan dialogis dengan siswa
  • Setiap siswa menuliskan sendiri tentang suasana kelas impiannya
  • Setelah kesepakatan kelas terbentuk, masing-masing membubuhkan tanda tangannya
  • Semua siswa berfoto pada hasil kesepakatan kelas yang telah dibuat
  • Pengimbasan materi budaya positif kepada rekan guru

Demikian Aksi Nyata Penerapan Budaya Positif dalam membentuk Kesepakatan Kelas.
Salam Guru Penggerak.💁

_CGP Angkatan 2, Kabupaten Gorontalo_

 

Related

newsticker 2200103198964491706

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Me !

Blogger news

Trending

item