Kekuatan Silaturahmi dalam Menulis

Oleh : Liezna Nasaru

Tak terasa telah memasuki pertemuan ketiga belajar menulis bersama Omjay dan kawan-kawan PGRI. Rasa-rasanya saya sudah tidak sanggup untuk lanjut, mengingat begitu banyak pekerjaan yang menuntut untuk selesai pada waktu yang bersamaan. Saya sempat stress hingga down. 

Layar HP sedari tadi menyala menandakan ada notif baru yang masuk. Sekilas saya melirik ke arah HP, terlihat ada banyak notif yang muncul di layar. Rasa penasaran pun mendera membawa tangan untuk segera meraih HP. Dan ternyata, Allahu Akbar, malam ini ada kelas Belajar Menulis (tepok jidat). Saya sampai lupa. Saya berpikir bahwa pertemuan berikutnya adalah Sabtu malam besok. Ya sudah, kepalang tanggung saya terlanjur pegang HP, mau tak mau terus mantengin kuliah malam ini. 😂


Tidak maulah saya ketinggalan materi malam ini yang sungguh menggelitik rasa penasaran saya. Hmmm, "Menulis dengan Kekuatan Silaturahmi". Dari judulnya sudah cukup membuat saya melepaskan pekerjaan yang lain dan memaksa saya untuk mantengin HP. Jiwa ingin tahu saya meronta-ronta lagi.(lebay dikit bolehlah).😉

Bersama narasumber Bu Sri Sugiatuti, M.Pd atau yang biasa disapa Bu Kanjeng akan membawa imajinasi kita menjadi semakin terasah. Dengan dipandu oleh Bu Aam Nurhasanah saya bisa kenal dengan profil Bu Kanjeng. Kalau dilihat dari konsentrasi ilmu yang beliau geluti, saya bisa pastikan beliau adalah seorang guru Bahasa Inggris. Upzz, 😢 bukankah kita tidak boleh menilai seseorang itu dari kulit luarnya, don't judge a book by the cover. Semoga saja saya tidak salah. 😅


Selain sebagai seorang yang gemar menulis, Bu Kanjeng juga adalah Penggiat Literasi Nusantara. Merasa terlambat untuk belajar menulis karena baru memulai saat usia memasuki senja jelang setengah abad, namun tidak lantas membuat Bu Kanjeng berhenti di situ.  Sebagai guru senior yang sudah malang melintang dalam dunia literasi tentunya sudah banyak karya-karya yang beliau telurkan. Pun tulisan-tulisan Bu Kanjeng banyak berseliweran di blog pribadi. 
Silakan mampir ke blog Bu Kanjeng di http://www.srisugiastutipln.com. Ada banyak tulisan Bu Kanjeng yang bisa menginspirasi kita.

Setuju dengan Bu Kanjeng tentang banyak orang beranggapan menulis itu adalah "Bakat". Yang artinya ketika orang tidak berbakat maka tidak akan menjadi penulis. Ini mindset yang berkembang di masyarakat. Padahal sebetulnya menulis sama seperti dengan keterampilan lainnya yang butuh proses, butuh ketekunan dan latihan. Bukan serta merta berdasarkan bakat atau bisa menulis karena faktor keturunan ibu/bapaknya adalah seorang penulis. Meskipun bakat punya ada andil di sini namun tidak akan lebih persentasenya daripada yang selalu berlatih dan berproses.

Berbagai alasan muncul ketika mindset tentang menulis itu adalah bakat. Tidak punya waktulah, tulisan jelek, malu, tidak punya ide, insecure, dan masih banyak lagi alasan yang dibuat sehingga pupuslah keinginan untuk menulis. Sampai di sini saya sedikit terdiam, speechless. Apa yang disampaikan oleh Bu Kanjeng ada benarnya dan itu saya alami sendiri. Sejak dulu ingin sekali menulis, ingin punya buku hasil karya sendiri. Namun karena alasan-alasan seperti yang sudah saya sampaikan di atas tadi, akhirnya semuanya hanyalah angan dan menguap entah kemana. 😏 

"Lalu bagaimana dengan Bapak/Ibu hebat yang malam ini berniat belajar bareng Omjay di gelombang 17? Apa niat dan tujuannya?". Pertanyaan Bu Kanjeng ini kembali membawa saya pada malam sebelumnya saat Bu Rita Wati menjadi narasumber. Ya, niat dan tujuan/motivasi, itu adalah poin pertama yang harus diperhatikan oleh seorang pemula dalam menulis. (dapat dilihat di https://lieznasaru.blogspot.com/2021/01/trik-jitu-menulis-untuk-pemula.html). 
"Innamal A'malu binniyati" ya, segala sesuatu tergantung niat. 


Saat menerbitkan buku Catatan Motivasi dan Literasi Bu Kanjeng, tidak luput dari silaturahmi yang Bu Kanjeng jalin bersama Bapak Widya Iswara, Dr. Marzuki, M.Pd, yang turut memberikan Kata Pengantar pada buku Bu Kanjeng. Buku ini sudah dibedah dalam acara kegiatan khusus Buku Guru dengan tema PJJ, dengan buku antologi Mendadak PJJ hasil silaturahimi bersama sahabat beliau, Ibu Eli Komang Mahayani yang merupakan seorang kurator. 

Seperti apa yang tertera pada judulnya buku ini berisi tentang motivasi, menurut Bu Kanjeng antara judul dan isi harus sesuai, tidak membohongi pembaca, tidak membuat judul yang membuat orang terpesona namun sama sekali tidak menggambarkan isi dari buku tersebut. Ini harus dihindari oleh seorang penulis. Benar apa yang disampaikan Bu Kanjeng, saat ini banyak penulis yang asal-asalan milih judul, dibuat semenarik mungkin untuk membuat pembaca penasaran dan tertarik membaca, namun ternyata isinya jauh dari apa yang tertera dengan di judul buku.

Hebatnya kekuatan silaturahmi bisa menggerakkan hati Bu Kanjeng untuk mendapatkan inspirasi menulis. Beberapa buku bu Kanjeng adalah hasil dari silaturahmi beliau dengan orang lain bukan hanya pada satu waktu atau kegiatan. Dari 4 buku Bu Kanjeng yang diulas pada malam ini, kesemuanya mempunyai latar belakang kekuatan silaturahmi. Meskipun judul dan isinya berbeda-beda, namun dari silaturahmi Bu Kanjeng terinspirasi untuk membuat sebuah tulisan yang akhirnya menjadi buku yang laris.

Melihat kekuatan silaturahmi sangat besar manfaatnya, maka binalah silaturahmi dengan siapapun. Bukankah dengan silaturahmi kita mendapatkan sesuatu yang berguna. Sama seperti prinsip seorang muslim, Habluminnas. 😊
Dan resume malam ini saya akhiri dengan ucapan terima kasih Bu Kanjeng untuk berbagi ilmu dan share pengalamannya malam ini, semoga silaturahmi tetap terjalin baik. Aamiin..👍

Related

newsticker 1569409499402793804

Posting Komentar

  1. Masya Allah, artikelnya lengkap dan keren Mbak Liezna. Sukses dan semangat ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Bu Muji..
      InsyaAllah tetap semangat Bu..
      Sukses dan semangat juga ya buat Ibu ^_^

      Hapus
  2. Mantap mba Liz keren abis semakin ingin belajar bersama

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih Bu Herni..
      Semoga kita tetap semangat untuk belajar bersama Bu..
      Suskes ya Bu..

      Hapus
  3. Semoga segera bisa membuat buku solo ya Kita bu Liezna...

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum ..salam kenal Bu.......mantap tulisannya ..cantik bu...main ya Bu


    https://suryanietin.blogspot.com/2021/01/tantangan-guru-mengajar-generasi.html

    BalasHapus

emo-but-icon

Follow Me !

Blogger news

Trending

item