Ngaku Guru Milenial, wajib punya Blog !

Oleh : Liezna Nasaru

Pukul 2 siang tadi Pak Brian yang biasanya bertugas sebagai desain flyer telah mengirimkan flyer kegiatan untuk malam nanti di grup WA belajar menulis. Flyer bertanggal Jumat, 15 Januari 2021 itu menampakan foto seorang wanita cantik berambut sebahu yang tersenyum manis. Di bawah foto bertuliskan nama Theresia Sri Rahayu, S.Pd. SD. Tema yang diangkat malam ini adalah Blog Sebagai Identitas Digital Bagi Guru Milenial. Hmmmm, dilihat dari tema, narasumber malam ini pastilah seorang guru milenial, saya membatin. 


Jam dinding di kamar menunjukkan pukul 8 malam. Waktunya kuliah online Belajar Menulis bareng Omjay dan kawan-kawan. Malam ini memasuki malam ke 6. WA Grup kembali ditutup oleh Omjay guna memaksimalkan kuliah online. Seperti yang tertera di flyer bahwa malam ini kelas belajar menulis menghadirkan seorang guru milenial yang luar biasa. Didampingi oleh moderator yang tampak gagah dengan setelan dinas dongker, ya siapa lagi kalau bukan Pak Sucipto Ardi atau yang lebih dikenal dengan Pak Cip.   

Mengawali kuliah malam ini, Pak Cip mengajak peserta yang beragama Islam untuk berdoa melafaskan Bissmillahirrahmannirrahim, dan bagi yang beragama lain disilakan dengan tatacara agama yang dianut masing-masing. Pak Cip kemudian menyampaikan susunan kegiatan malam ini, yaitu terdiri dari pembukaan, paparan narasumber, tanya jawab dan terakhir penutup dengan durasi waktu yang disiapkan adalah 2 jam.

Bu Tere sapaan akrab Bu Theresia, menuliskan profilnya dengan "Tere tanpa Liye" dalam sebuah blog pribadinya. Mampir sejenak ke blognya Bu Tere  https://www.cikgutere.com/2021/01/tere-bukan-liye.html membuat saya tersenyum ketika membaca ini. Benar, sekilas orang akan berfikir bahwa beliau adalah novelis terkenal itu, jikalau tidak menambahkan "tanpa liye" di belakang Tere.😅 Siapa sih yang tidak kenal dengan novelis terkenal ini. Dan saya salah satu penggemar berat Mas Tere Liye. 



Berselancar sejenak ke blog Bu Tere, maka kita akan dibuat kagum. Bagaimana tidak sederet prestasi yang ditorehkan Bu Tere seperti gugusan pulau dari Miangas sampai Rote. Sungguh Luar Biasa. Bu Tere yang lahir 36  tahun lalu, mulai mendulang prestasi ketika Bu Tere memutuskan untuk hijrah ke Sumba, NTT. Tahun 2019 Bu Tere berkesampatan mengikuti Short Course 1000 Guru ke luar negeri tepatnya di salah satu Sekolah Dasar yang belokasi di George Town, Penang - Malaysia. Karena mengajar di Malaysia ini, Bu Tere pun mendapatkan tambahan sebutan di depan namanya dengan "Cikgu". Nama ini kemudian diabadikan menjadi nama Blog pribadi "Cikgu Tere".

Menurut Bu Tere untuk membuat konten dalam blog, sebaiknya harus memahami dulu tentang kompetensi digital. Apa itu kompetensi digital ? Dan mengapa kita harus menguasainya ? 
"Memasuki Abad 21, genarasi yang kita hadapi adalah generasi Z, generasi milenial. generasi yang mempunyai kecapakapan digital yang cepat, mereka tumbuh dan terbiasa dengan teknologi. Sebagai Guru haruslah menguasai ketrampilan Abad 21, dan salah satu ketrampilan yang harus dimiliki adalah kemampuan Literasi. Literasi Digital adalah salah satu literasi dasar yang harus dimiliki oleh guru dan siswa". Ungkap Bu Tere.


Benar apa yang disampaikan Bu Tere, seperti tema yang diangkat malam ini untuk menjadi seorang guru milenial, haruslah memiliki jejak digital sebagai identitas. Melihat masa sekarang guru harus bisa memanfaatkan teknologi, mau tidak mau suka atau tidak suka maka guru harus belajar dan mengikuti perkembangan zaman kalau tidak mau tertinggal atau tergilas zaman. 

Menghadapi masa pandemi seperti sekarang ini, dimana sebagai guru dituntut untuk melaksanakan pembelajaran daring tentunya akan malu kalau tidak bisa menggunakan kecanggihan teknologi saat ini. Berlindung dibalik kata tidak tahu, tapi tidak mau belajar dan selalu berharap ada orang lain yang bisa membantu pekerjaannya 😏. Mau sampai kapan seperti itu tanpa dibarengi dengan usaha untuk belajar.

Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi saat ini, sebetulnya memudahkan pekerjaan kita. Seperti dipaparkan Bu Tere, ketika guru adalah seorang blogger maka guru tersebut bisa memanfaatkan blognya sebagai salah satu media pembelajaran. Media untuk berkomunikasi dengan siswa ataupun pembaca. Misalnya untuk penyampaian materi, tugas, bisa disampaikan lewat konten-konten di blog. Tentulah konten yang kita buat harus semenarik mungkin tapi tetap menjaga kualitas dari konten. Sehingga selain kita telah berkomunikasi dengan pembaca, kita juga telah melaksanakan tugas kita sebagai guru sekaligus blogger.


Dari apa yang dipaparkan Bu Tere, saya sebagai guru IT terbetik untuk lebih memaksimalkan penggunaan website yang baru saya rancang semester ini untuk pembelajaran daring dengan menggunakan satu pintu saja. Sebetulnya itu tidak sulit, namun yang sering menjadi kendala adalah ketika siswa tersebut tidak mendapatkan koneksi yang cukup bagus untuk bisa mengakses wabsite ini. Karena kami termasuk daerah yang poor connection. Semoga kedepannya saya akan lebih memaksimalkan penggunaan blog saya untuk konten-konten pendidikan sehingga bisa dijadikan sebagai media untuk pembelajaran nantinya. 

Terima Kasih Cikgu Tere untuk share ilmu malam ini. Semoga menjadi motivasi untuk yang lainnya sehingga bisa menjadi Guru Milenial yang sesungguhnya. 😊

Related

newsticker 892923954100775351

Posting Komentar

  1. Wahh, asyik sekali membaca resumenya. Alurnya mengalir dan sangat mudah dipahami. Selamat ya, Bu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih untuk Share ilmu dan apresisasinya Cikgu Tere..^_^
      Saya menjadi termotivasi untuk terus belajar..

      Hapus
  2. Balasan
    1. Makasih Pak Iqra..
      InsyaAllah ttp Semangat Belajar Menulis dan Menginspirasi..

      Hapus
  3. Mantap bucan.. Salah satu guru milenial keren di Gorontalo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aduh, Makasih Say ^_^
      Alhamdulillah berada di komunitas yang sama dgn Bu Hera 'Guru Milenial'
      Mar masih mo belajar banyak ini..

      Hapus
  4. Semoga kita semua semakin semangat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin..
      Iya Bu Sutri..
      InsyaAllah kita tetap semangat sampai akhir..
      Jangan kasih kendorr.. :)

      Hapus

  5. Waaah kereeeeen. Tulisannya semakin lengkap dan sempurna serta penuh berwarna. Tetap semangat dan lanjutkan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih Pak Nana..
      Saling menyemangati ya Pak..

      Hapus
  6. Keren dan syantik tulisannya Bu. Sistematis, runtut, dan rapi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih Bu Muji.. Masih harus terus belajar banyak dari Bu Muji juga..
      Bu Muji calon penulis hebat nich. dah kelihatan bibitnya. ^_^

      Hapus

emo-but-icon

Follow Me !

Blogger news

Trending

item